JAKARTA - Beredar kabar di kalangan wartawan yang menyebutkan bahwa adanya oknum TNI terlibat dalam kegiatan pertambangan ilegal, seperti emas, nikel, bauksit, dan batubara. Kabar ini diduga turut melemahkan langkah Kepolisian dalam menindaklanjuti kasus-kasus pertambangan ilegal tersebut.
Pada tanggal 5 Oktober 2024, bertepatan dengan peringatan HUT TNI ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., memberikan pernyataan tegas saat dikonfirmasi oleh wartawan terkait dugaan keterlibatan oknum TNI dalam aktivitas tambang ilegal yang berdampak pada kerusakan hutan dan lingkungan di Indonesia.
Jenderal Maruli membantah keras tudingan tersebut dan menegaskan bahwa TNI tidak main-main dalam hal ini. Ia juga menegaskan bahwa akan ada sanksi berat hingga pemecatan bagi oknum yang terbukti terlibat.
Saat ditanya tentang adanya dugaan keluhan dari pihak wartawan terkait polisi yang dianggap tidak melakukan proses penyidikan jika melibatkan oknum TNI, Maruli menjawab dengan tegas, “Ngawur kalian! Pasti diproses. Siapa saja, warga negara wajib taat kepada hukum."
Ia juga meminta wartawan untuk menunjukkan bukti dan menyebut oknum yang menyatakan adanya keterlibatan TNI dalam kegiatan tambang ilegal. "Saya minta kalian catat, oknum mana yang bilang ada pemain tambang dari orang TNI, ” ujarnya.
Jenderal Maruli kerap menyampaikan kepada media bahwa sikap tegas sangat diperlukan dalam menghadapi tambang ilegal. "Jangan hanya katanya-katanya, buktikan! Ngawur itu. Ada bukti, saya pecat, " pungkasnya. (Hendri Kampai)