Kornas TRCPPA Indonesia: Demo Jangan Anarkis, Stop Libatkan Pelajar

    Kornas TRCPPA Indonesia: Demo Jangan Anarkis, Stop Libatkan Pelajar
    Kornas TRCPPA Bunda Naumi Pemerhati anak Bangsa

    JAKARTA - Indonesia adalah Negara yang besar berdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi demokrasi sebagai inti kehidupan bermasyarakat. 

    Demonstrasi sebagai ekspresi kebebasan bersuara dan berpendapat di negara demokrasi seperti indonesia sah sah saja dan diatur Pasal 28 undang undang 1945.

    "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang"

    Bunda Naumi Kornas TRCPPA aktivis yang cukup getol turun demo diera Pemerintahan Presiden Suharto.

    Menanggapi maraknya demontrasi yang berujung Anarkis Bunda Naumi Angkat bicara Sebagai Negara demokrasi setiap warga negara indonesia  berhak menyuarakan aspirasinya didepan umum.

    Bunda Naumi Menuturkan Demonstrasi yang berujung anarkis, tidak  dibenarkan , masih segar dalam ingatan kita tentang aksi demonstrasi mahasiswa, buruh dan kalangan masyarakat lainnya baru-baru ini dalam Demo penolakan uu Cipta Kerja  yang terjadi akhir-akhir ini sering berakhir dengan bentrok.

     Sangat disayangkan Kontak fisik antara pendemo dengan aparat keamanan seakan menjadi langganan setiap kali demo terjadi. 


    Dengan Alasan apapun, demo disertai tindakan anarkis memang tak boleh dibiarkan. 
    Selain menodai perjuangan para pendemo itu sendiri, anarkisme serta perusakan fasilitas baik milik umum maupun pribadi, tentu mengakibatkan kerugian yang tak sedikit. 

    Apalagi tanpa sadar, masyarakat juga yang akan menanggung kerugian tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Bunda Naumi mengungkapkan sebenarnya Pendemo yang paham keberadaan polisi di tempat aksi unjuk rasa mereka pasti tertib .
    Mereka sadar bahwa polisi di sana menjaga mereka dan mengingatkan mereka agar tak anarkis,  

    Bunda Naumi mengungkapkan coba kita pahami  kita disudut pandang yang berbeda, dari sudut pandang sebagai pendemo kita ingin menyalurkan aspirasi untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik, pasti dihati kalian juga tidak ingin anarkis, ingat bentrok fisik akan merugikan semua pihak, siapa yang akan rugi? tentu kalian sendiri.

    Dari sudut sebagai pandang Polri, anggota Polri menjalankan tugas, melindungi, mengayomi serta menjaga, memperingatkan agar pendemo tidak melakukan tindakan anarkis, ada juga aturan pada polisi cara penanganan anarkisme, saat pendemo mulai anarkis  polri ribuan kali berfikir untuk ambil tindakan.

    Bunda Naumi menambahkan, kalau mau Demo, jangan Anarkis, sebagai aktivis anak saya juga menghimbau jangan melibatkan anak, pulanglah nak tugas kalian itu belajar, untuk menyalurkan aspirasi anak punya wadah tersendiri.marilah bangun negeri tanpa anarkis, mari sama  sama bijak dalam berdemokrasi tambahnya.

    Bunda Naumi intruksikan seluruh TRCPPA diseluruh indonesia turun kejalan di mana ada demo yang ikut serta anak langsung lapor Kepenegak hukum (Polri)  biar langsung dijemput diamankan keunitPPA.

    Dalam kesempatan ini Bunda Naumi Kornas TR menyatakan mendukung UU cipta kerja
    "KAMI TIM REAKSI CEPAT PERLINDUNGAN PEREMPUAN ANAK INDONESIA.
    SEPAKAT DAN SETUJU DENGAN 3 ALASAN PENTINGNYA UU CIPTA KERJA" 
    SAVE OUR GENERATION-KORNAS TRCPPA..
    salam lima jari Stop provokasi, "ungkapnya.

    (***)

    Jakarta Bunda Naumi Kornas TRCPPA
    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    Artikel Sebelumnya

    Penerangan Kodim Purbalingga Gandeng Mlipir...

    Artikel Berikutnya

    Pasiter Kodim Abdya Optimis TMMD ke-109...

    Berita terkait

    PANGLIMA TNI

    Rekomendasi

    Fresh Cuts, Bright Futures: TNI Habema Inspires Anggabeak’s Children with Care and Values
    Marines Bring Hope to Kokamu: Strengthening Ties with Heartfelt Social Communication
    Kolaborasi Keamanan Demi Kelancaran Pilkada Serentak 2024 di Surabaya
    Progres Pembangunan Pagar Satuan Telah Mencapai 60%, Ini Yang Dikatakan Dandim Jayawijaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami